Untuk tahun ini pendidikan di Jatim mengalami keterpurukan, dengan menjadi yang terburuk bersama dengan Riau, berikut kutipan yang diambil dari kompas.com.
Sebanyak 35.567 siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah tsanawiyah (MTs), baik negeri maupun swasta, di Jawa Timur tidak lulus ujian nasional (UN) 2010. Sementara itu, menurut berkas laporan kelulusan UN tingkat SMP/MTs di Provinsi Riau, persentase ketidak lulusan di provinsi tersebut mencapai 7,72 persen atau 6.688 siswa dari total peserta 93.286.
Dibandingkan UN tahun lalu, angka ketidak lulusan tahun ini lebih tinggi. -- Suwanto
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Timur Suwanto mengatakan, persentase ketidaklulusan tahun ini mencapai 6,66 persen dari jumlah peserta sebanyak 534.011 siswa SMP. "Dibandingkan UN tahun lalu, angka ketidak lulusan tahun ini lebih tinggi," tutur Suwanto di kantor Disdik Jatim di Jl Genteng Kali, Surabaya, Kamis (6/5/2010).
Tahun lalu, angka ketidak lulusan UN siswa SMP/MTs tercatat 15.974 siswa atau sekitar 3,13 persen dari total peserta sebanyak 510.033 siswa. Dengan demikian, kata Suwanto, angka ketidaklulusan siswa tahun ini meningkat 3,52 persen dibandingkan tahun lalu.
Menurutnya, ketidaklulusan tertinggi terjadi pada SMP terbuka yang persentasenya mencapai 28,92 persen, sedangkan SMP dan MTs, masing-masing sebesar 7,01 persen serta 4,71 persen. Dari 288 SMP Terbuka di Jawa Timur, sebanyak 27 lembaga di antaranya 100 persen siswanya tidak lulus.
Sementara itu di Provinsi Riau, Kepala Disdiknas Riau H Irwan Efendi menjelaskan, persentase ketidak lulusan di provinsi tersebut meningkat dibandingkan 2009 lalu yang hanya sekitar 4 persen, atau sekurang-kurangnya hanya 3.000 peserta yang dinyatakan gagal UN. Berdasarkan berkas laporan kelulusan Ujian Nasional yang diterimanya, persentase ketidak lulusan mencapai 7,72 persen atau 6.688 siswa dari total peserta 93.286.
Tahun ini, kata Irwan, tingkat ketidak lulusan mencatat rekor terburuk dialami Kabupaten Indragiri Hulu, dengan 25,31 persen. Disusul dengan Kabupaten Kepulauan Meranti dengan 13,77 persen, Pekanbaru 11,38 persen, Indragiri Hilir, 2,86 persen, dan Siak dengan 2,18 persen, serta Rokan Hilir dengan tingkat ketidaklulusan siswa 2,11 persen.
"Untuk sejumlah kota dan kabupaten lainnya angka ketidak lulusan peserta rata-rata hanya 1-2 persen dan tidak mengalami keanjlokan yang signifikan dibandingkan tahun lalu," kata Irwan.
Namun, lanjut Irwan, untuk posisi Riau secara nasional, Kadisdiknas mengaku belum mengetahuinya dengan pasti. "Yang jelas Riau tidak termasuk 17 provinsi yang Kadisdiknya dipanggil Menteri Pendidikan Nasional karena nilai UN SMP dan Mts-nya rendah," tuturnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar